Selasa, 21 Februari 2012

damai ku terusik

Damai ku terusik, getarnya memecahkan hati yang sudah rapuh karena perlakuan seorang yang tak bertanggung jawab dalam hidupnya, yang lari entah kemana, dan meninggalkan tanggung jawab yang besar. Menyalahkan orang yang disayanginya, dan seolah - olah dia benar. Hati ku menjerit ketika bungaku mulai layu, gemetar, dan menangis. Bungaku yang sudah 8 tahun ku pupuk dan ku beri cukup air. Bungaku yang selalu menemani hari hariku. Damai ku tak lagi ku manja, bunga ku berjatuhan kelopaknya, tapi masih kupunguti satu persatu, kurangkai walau menjadi bunga kering. hingga satu kata yang menjatuhkan kekeringannya. Satu kata yang sederhana tapi penuh makna, maknanya tak lagi mendamaikan, tapi makna menjeritkan hati, memudarkan warna, menarik dengan paksa hati ini untuk keluar.